Ketika Rasulullah saw ditanya mengenai wanita yang paling baik, beliau menjawab, ”Wanita yang paling baik adalah wanita yang menyenangkan bila dipandang suaminya, taat kepada suaminya bila diperintah, tidak pernah melawan bila dirinya diinginkan oleh suaminya, dan tidak pernah menggunakan harta suaminya yang tidak disukai”.
Dari gambaran yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah saw seperti tersebut diatas, jika ditelaah lebih jauh, bahwa sosok wanita (isteri) yang shalihah adalah yang selalu menarik hati jika suaminya berada dirumah, dalam arti bukan dari sisi kecantikannya, pakaian yang bagus, atau perhiasan yang mewah, tetapi lebih pada sikap yang dapat menenteramkan hati suaminya, yaitu dengan bersikap lemah lembut, bertutur kata yang sopan, tidak bermuka masam dan lain sebagainya yang tidak membuat suami marah. Kemudian patuh jika diperintahkan suaminya, melaksanakan apa yang disuruh oleh suaminya sesuai dengan kemampuannya dengan penuh keikhlasan, kecuali perbuatan maksiat. Tidak pernah menolak jika diajak melakukan hubungan seksual pada saat kondisi yang memang memungkinkan, tetapi jika tidak bersedia karena alasan kesehatan atau sedang haidl, hendaknya menolak dengan cara yang halus dan tidak mengecewakan suaminya. Selanjutnya seorang isteri yang shalihah juga harus berhati-hati dalam mengelola keuangan dalam rumah tangga, tidak bersikap boros, tidak membelanjakan uang untuk kebutuhan yang tidak perlu. Alangkah baiknya meminta izin kepada suami ketika ingin membeli sesuatu, bahkan untuk memberi shodaqoh.
Seorang isteri yang beriman adalah yang tidak pernah memberatkan suaminya dengan tuntutan terhadap kebutuhan yang tidak perlu, hanya sekadar untuk kesenangan atau hanya untuk mengikuti pola hidup orang-orang yang suka menghambur-hamburkan uang. Isteri yang shalihah adalah isteri yang mensyukuri apa yang telah diberikan suaminya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena rizki yang diberikan suaminya pada hakikatnya adalah pemberian Allah swt.
Isteri yang shalihah juga harus bisa menjaga kehormatannya, harta, serta anak-anak suaminya ketika suaminya tidak ada dirumah. Sabda Rasulullah saw, “jika mengerjakan sholat lima waktu seorang wanita (isteri), dan berpuasa di bulan Ramadhan,dan memelihara farjinya/tidak selingkuh, dan taat pada perintah suaminya yaitu yang bukan termasuk perbuatan maksiat, niscaya Allah akan mempersilakan masuk ke surga dari pintu manapun yang dia sukai”.
Sebenarnya banyak sekali pahala yang dijanjikan Allah dan RasulNya kepada isteri yang shalihah. Memang sangat berat untuk menjalaninya, akan tetapi apabila dijalankan dengan rasa ikhlas, semata-mata karena Allah swt, maka semua itu akan menjadi amal ibadah yang tentunya mandapat ganjaran pahala yang besar. Karena untuk mendapatkan keridlo’an Allah, seorang isteri harus mendapat ridlo’ suaminya. Sabda Rasulullah saw, “wanita manapun yang meninggal dunia, dan suaminya ridlo’ kepadanya maka dia akan masuk surga.
Wallaahu a’lam…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentar