Sungai Terpanjang
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik. "Bengawan" dalam bahasa Jawa berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17)
Wilayah Administratif
Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten yang dilalui meliputi tiga bagian yaitu:
Wilayah Administratif Hulu
1. Wonogiri, Hulu utama pertama (Daerah Tangkapan Air Gajah Mungkur)
2. Karanganyar
3. Ponorogo, Hulu utama kedua (Daerah Tangkapan Air Kali Madiun)
4. Boyolali,
5. Sragen,
6. Klaten
Wilayah Administratif Tengah
1. Sukoharjo,
2. Solo,
3. Ngawi,
4. Magetan,
5. Blora,
6. Cepu
Wilayah Administratif Hilir
1. Bojonegoro,
2. Tuban,
3. Lamongan, dan
4. Gresik
Bengawan Solo ketika meluap (detik)
Bengawan Solo ketika surut (zonahijau.blogspot)
Bengawan Solo Purba
Aliran Bengawan Solo masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran sungai itu beralih ke utara. Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba.
Daerah Hulu
Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktivitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi.
Daerah Tengah
Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hilir Waduk Gajah Mungkur, sebagian Kabupaten Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, sebagian Kabupaten Ngawi dan sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun. Selain itu daerah ini merupakan daerah yang padat penduduk. Pada umumnya kegiatan ekonomi di daerah bagian sungai ini lebih tinggi daripada bagian hulu dan hilir, dan didominasi oleh kegiatan industri. Akibatnya, banyak limbah yang masuk ke sungai dan mencemari vegetasi di daerah ini. Aktivitas masyarakat yang paling menonjol di daerah ini adalah pertanian, pemanfaatan air sebagai kebutuhan sehari-hari, peternakan dan industri.
Daerah Hilir
Daerah ini mayoritas meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Desa Ujungpangkah, Gresik
Lain-lain
Sungai ini dikagumi masyarakat di seluruh dunia khususnya Jepang karena terinspirasi dari lagu keroncong karangan Gesang berjudul sama, Bengawan Solo.
(sumber: Wikipedia)
Jalan Raya yang melintas di atas Bengawan Solo, tampak arus sungai yang masih dalam batas normal
Tepian Bengawan Solo
Di tepian Bengawan Solo, sebagian masyarakat kota Solo menjadikannya tempat untuk bersantai terutama di siang hari, sambil menikmati teduhnya pepohonan yang tumbuh dipinggiran Bengawan, kita dapat menikmati segarnya es kelapa muda yang banyak dijual di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentar