Sekilas tentang 8 Tim unggulan
Afrika Selatan, Argentina, Inggris, Jerman, Belanda, Italia, Brazil, dan Spanyol adalah delapan tim yang diunggulkan dalam Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Delapan negara inilah yang ditetapkan FIFA dalam drawing yang dilaksanakan 5 Desember 2009 yang lalu. Berikut ini sekilas tentang 8 negara yang masuk dalam jajaran tim elit final Piala Dunia 2010.
1. Afrika Selatan
Pada babak kualifikasi fase pertama, Afrika Selatan bertengger pada urutan kedua di bawah Nigeria dan lolos secara otomatis tanpa mengikuti babak berikutnya, karena menjadi tuan rumah. Negara yang di latih oleh Joel Santana (Brazil) ini akan memulai debutnya dalam kasta tertinggi sepak bola dunia. Dilihat dari presetasinya, sebenarnya Afsel belum bisa ’unjuk gigi’ di level dunia, rekor terbaik yang diraih adalah ketika menjadi juara Afrika pada tahun 1996, urutan kedua pada tahun 1998, dan menduduki posisi ketiga pada tahun 2000. Materi pemainnya juga tidak ada yang terlalu istimewa kecuali beberapa pemain yang berlaga di klub Liga Inggris. Adalah Bennedict Mc. Carthy (32 tahun), striker yang merumput di Blackburn Rovers, menjadi tumpuan sebagai penggedor, debutnya bersama timnas sudah 76 kali dan berhasil menyematkan dirinya sebagai top skorer (30 gol). Kemudian Aaron Tebomo Moekona (29 tahun, center back), pernah bermain bersama Blackburn Rovers selama 4 tahun, sebelum akhirnya hengkang ke Porsmouth pada tahun 2009. Kalau dilihat kiprahnya dalam pentas sepak bola dunia, Bafana Bafana (julukan tim sepak bola Afsel) belumlah pantas dijejer-kan bersama tujuh tim unggulan lainnya yang sudah malang melintang dalam event Piala Dunia sebelumnya, hanya karena faktor tuan rumah semata-mata. Akan tetapi faktor tersebut yang akan memicu semangat Benni Mc. Carthy dkk untuk menorehkan sejarah mereka dalam ajang sepak bola paling bergengsi. Ya, paling tidak merepotkan tim-tim yang lainnya.
2. Argentina
Salah satu tim terkuat dari Amerika Latin yang cukup disegani di kancah sepak bola dunia, dengan sederet prestasi yang telah diperolehnya, 2 kali menjadi jawara dunia, 14 kali kampiun copa Amerika, dan satu kali juara Piala Konfederasi 1992. Melihat dari prestasinya ’Tim Tango’ memang patut ditetapkan sebagai tim unggulan. Selain reputasinya yang cukup baik hampir pada setiap kejuaraan sepak bola, deretan bintang pada tim yang berkostum biru putih ini begitu melimpah ruah menyebar di daratan Eropa. Siapa yang tidak kenal dengan Lionel Messi? Dari orang tua sampai anak-anak, sudah tidak asing lagi dengan pemain terbaik yang mendapat segudang penghargaan, karena aksinya di lapangan yang membuat orang berdecak kagum. Selain itu ada lagi sederet bomber yang siap mengancam gawang lawan, seperti Carlos Tevez, Gonzalo Higuain, Diego Militto, Sergio Aguero, dan Lisandro Lopez, serta masih banyak lagi pemain yang mempunyai kemampuan kelas dunia yang mengisi setiap lini tim peraih emas Olimpiade Beijing ini. Akan tetapi, Argentina tidak mudah melenggang ke Afrika Selatan. Squad yang terdiri dari pemain bertalenta dan dilatih oleh seorang legenda sepak bola ini, belum dapat menemukan performa terbaiknya. Mereka harus dengan susah payah meraih tiket untuk berlaga di benua hitam. Sentuhan ’tangan tuhan’ Diego Maradona memang belum memuaskan fans dan para penggila bola di seluruh dunia. Meskipun demikian kehadiran Messi cs akan sangat mewarnai final Piala Dunia 2010, bahkan Albiceleste tetap dinobatkan sebagai salah satu tim favorit juara.
3. Inggris
Penyematan sebagai tim unggulan bukanlah semata-mata karena Inggris pernah menjuarai sepak bola dunia (1966) atau karena sepak bola lahir di negara Pangeran Charles ini. Sejak ditangani oleh ’Don’ Fabio Capello, penampilan Inggris begitu menggembirakan, bahkan pasar taruhan menggeliat sumringah melihat hasil positif yang diraih ’The Three Lions’. Menduduki peringkat pertama grup 6 zona Eropa, Inggris nyaris bermain begitu sempurna. Layaknya mesin gol setiap bermain selalu melesakkan bola ke gawang lawan (dalam 10 pertandingan mencetak 34 gol dan hanya kebobolan 6 gol), kecuali ketika melawan Ukraina, mereka kalah tipis 0-1. Tim yang mempunyai karakteristik menyerang ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh publik sepak bola, mengingat negara yang liga sepak bolanya paling seru ini, prestasinya agak mengecewakan dalam setiap kejuaraan, Inggris tidak pernah merasakan aroma final, baik di level Eropa, maupun tingkat dunia. Pada Piala Dunia kali ini, performa Inggris memang beda, strategi yang diterapkan pelatih berkebangsaan Italia ini terbukti memang cukup fantastis. Disamping itu sejumlah pemain berkualitas seperti John Terry, Wayne Rooney, Frank Lampard dan lainnya, termasuk striker jangkung, Peter Crouch, banyak memberikan kontribusi dalam meraih tiket ke Afsel dengan predikat kandidat juara.
Mereka bertekad mengulang sejarah ketika mengalahkan Jerman Barat pada final Piala Dunia tahun 1966?
4. Jerman
Tim unggulan yang satu ini memang langganan finalis piala dunia dan keikutsertaannya selalu mempunyai cerita yang mengesankan dalam setiap penyelenggaraan kejuaraan sepak bola. Di level dunia, Tim Panser sudah 3 kali menggenggam trophy kejuaraan paling bergengsi dalam sepak bola, begitu juga di tingkat Eropa. Memimpin grup 4 dalam babak kualifikasi, dengan nilai 26 tanpa menelan kekalahan, memposisikan Jerman sebagai salah satu tim unggulan final Piala Dunia 2010. Sejak gagal menjadi juara ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 dan hanya menduduki posisi ketiga, Deutscher Fussball Bund (PSSI-nya Jerman) mempertahankan tradisi nenek moyang, yakni tetap memilih pelatih asli Jerman untuk menangani tim nasional. Ditunjuknya Joachim Low menggantikan Jurgen Klinsman sebagai pelatih timnas Jerman, membawa angin perubahan. Hasilnya Michael Ballack dkk berhasil menembus final pada kejuaraan Piala Eropa 2008, meskipun akhirnya dikalahkan oleh Spanyol. Mampukah Joachim Low membawa Jerman ke tingkat yang lebih baik lagi daripada hasil yang diperoleh pada Piala Eropa 2008?
5. Belanda
Dua kali menempati runner up Piala Dunia dan satu kali menggenggam trophy Piala Eropa cukup pantas mensejajarkan ’Tim Oranye’ dengan tujuh tim lainnya. Rekor yang diraih dalam setiap event yang pernah diikuti memang masih dibawah tim-tim Eropa lainnya yang tergabung dalam ’the eight favorite’. Akan tetapi setiap penampilannya tim yang menganut aliran total football ini selalu menjadi momok yang menakutkan, apalagi berangkat ke Afsel mereka mempunyai bekal yang cukup untuk membikin gentar para kontestan lainnya. Jalan yang mulus dilalui dengan memimpin grup 9 babak kualifikasi zona Eropa, dengan nilai sempurna, meraih nilai penuh dalam delapan laga. Hanya kebobolan dua gol dan menjebol gawang lawan sebanyak 15 kali adalah bukti dari serangan yang efektif dan pertahanan yang kokoh dimiliki Tim Kincir Angin ini. Memang lawan yang dikalahkan dalam babak kualifikasi hanyalah tim kelas dua, akan tetapi dengan modal tak terkalahkan selama babak kualifikasi akan membangkitkan rasa percaya diri Robin Van Persie cs untuk menjungkalkan tim-tim kelas satu.
6. Italia
Hasil yang diperoleh dalam babak kualifikasi memang kurang memuaskan sebagai tim kaliber kelas dunia, meskipun tidak terkalahkan. Dari sepuluh kali berlaga, tujuh kali menang dan tiga kali seri, kebobolan tujuh gol dan mengumpulkan pundi-pundi golnya cuma 18 biji. Hal inilah yang menjadi pertanyaan terhadap konsistensi tim Gilli Azzuri yang notabene telah mengkoleksi empat gelar juara Piala Dunia dan sekali juara Piala Eropa. Tim ini memang agak fenomenol, bayangkan ketika menjuarai Piala Dunia 2006, justru si Biru Langit sedang dilanda skandal pengaturan skor liga sepak bola di negaranya. Squad sang juara pada waktu itu kebanyakan terdiri dari pemain yang klubnya terkena kasus calciopoli tersebut. Akan tetapi sentuhan dingin pelatih Marcello Lippi berhasil menghilangkan permasalahan para pemainnya terhadap kasus yang mencoreng citra lega calcio, dan membangkitkan rasa percaya diri untuk merebut tahta tertinggi sepak bola sejagat, meskipun akhirnya sang pelatih mengundurkan diri dan digantikan oleh Roberto Donadoni. Setelah dikalahkan Spanyol dalam final Piala Eropa 2008, Federazione Italiana Giuoco Calcio (Federasi Sepak Bola Italia) kembali menunjuk Marcello Lippi menggantikan Roberto Donadoni untuk membawa Gianluigi Buffon cs ke Afrika Selatan guna mempertahankan piala yang telah digenggamnya pada tahun 2006 yang lalu.
7. Brazil
Tidak bisa disangsikan lagi kalau calon kuat juara Piala Dunia 2010 disematkan kepada Tim Samba. Negara yang telah memborong 5 Piala Dunia dan sering melahirkan pemain berbakat ini, selalu difavoritkan sebagai juara pada setiap kejuaraan sepak bola. Brazil merupakan tim sepak bola tersukses sepanjang sejarah kejuaraan Piala Dunia, menorehkan rekor sebagai juara dunia lima kali, kolektor pemain terbaik dunia, dan pemilik pemain legendaris, Pele, hingga tim ini dijuluki Selecao yang berarti orang-orang terpilih. Sampai saat ini lebel tersebut masih tetap melekat, Brazil seperti tidak pernah kekurangan pemain berbakatnya. Tercatat sejak tahun 1994 s.d 2007 sudah delapan kali penghargaan pemain terbaik versi FIFA diberikan kepada Pemain Brazil, yaitu Romario (1994), Ronaldo (1996, 1997, dan 2002), Rivaldo (1999), Ronaldinho (2004 dan 2005), dan Kaka (2007). Pelatih Carlos Dunga, yang membawa Brazil ke Afrika Selatan, menduduki puncak klasemen Zona Conmebol dengan nilai 34, hasil dari 18 laga yang dimainkan dengan 7 kali seri dan menelan 2 kali kekalahan. Dua tim yang berhasil mengalahkan Brazil adalah Chlie dan Paraguay, masing-masing menduduki urutan ke-2 dan 3 Zona Conmebol. Hasil yang dicapai, bila dilihat dari perolehan gol sebanyak 33 buah, memanglah tidak begitu istimewa. Berangkat ke Afsel dengan status pemimpin klasemen adalah sudah cukup memuaskan, mengingat zona latin ini dikenal zona yang cukup keras, bahkan disitu juga bercokol rival abadinya, Argentina. Sang pelatih yang juga pernah membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, telah berhasil mempersembahkan dua gelar, yaitu juara Copa Amerika 2007 dan Juara Piala Konfederasi 2009. Satu gelar gelar lagi sudah didepan mata.
8. Spanyol
’Fantastic Team’, adalah julukan yang layak diberikan kepada kampiun Piala Eropa 2008 ini. Catatan prestasinya memang sangat menakjubkan, dibawah asuhan Luis Aragones, Tim Matador begitu superior di daratan Eropa, pelatih gaek ini menjadikan Spanyol satu-satunya tim yang tidak pernah terkalahkan dalam turnamen Euro 2008. selepas mempersembahkan gelar juara Eropa kepada Spanyol setelah empat dasawarsa tidak mengenyam satupun titel juara, akhirnya Aragones mengundurkan diri dan digantikan oleh Vicente Del Bosque, mantan pelatih Real Madrid. Suksesi di Timnas Spanyol tidak mengurangi keperkasaan Spanyol dalam kancah sepak bola. Pembuktian nyata adalah lolosnya Spanyol ke Afrika Selatan, dengan menyapu bersih semua pertandingan yang dilalui dalam babak kualifikasi grup 5 zona Eropa. Pertandingan terakhir yang dimenangkan Spanyol adalah ketika dalam friendly match mengalahkan kandidat juara Piala Dunia Afsel, yaitu Argentina. Xavi Hernandez dkk berhasil menekuk perlawanan alot yang dilakukan pasukan Tim Tango pada 14 November 2009, dengan 2 gol yang diciptakan Xabi Alonso, sedangkan gol balasan Argentina di lesakkan oleh Lionel Messi melalui titik penalti.
Kemenangan terus-menerus yang diperoleh Spanyol dalam setiap pertandingan mengukuhkan Tim Matador sebagai tim terbaik 2008-2009 dan menduduki top rank FIFA diikuti Brazil dan Belanda. Pepatah ’tak ada gading yang tak retak’ rupanya berlaku juga untuk tim ini ketika dalam semi final Piala Konfederasi 2009 ditundukkan oleh negara Paman Sam dengan skor yang cukup meyakinkan, 0-2. Akan tetapi kegagalan Spanyol pada Piala Konfederasi tidak mempengaruhi posisi Spanyol. Tempat teratas urutan FIFA edisi 16 Desember 2009, masih menjadi singgasana tim dengan nama lain La Furia Roja, dan tetap menyandang sebagai tim favorit serta calon kuat juara Piala Dunia Afsel. Dengan materi pemain yang kemampuannya di atas rata-rata, seperti Andreas Iniesta, Xavi Hernandez, Fernando Torres, David Villa, Carlos Puyol, Iker Cassilas, dan lainnya, mampukah Vicente Del Bosque mengukir sejarah baru menganugerahkan gelar juara Piala Dunia 2010 kepada publik Spanyol?
Unggulan, favorit, kandidat juara, atau apapun nama yang diberikan kepada satu/beberapa tim sepak bola, semua itu hanyalah prediksi semata. Prestasi yang dicapai selama ini memang dapat dijadikan alasan untuk menjagokan tim tersebut menduduki tempat teratas dalam sebuah pertandingan. Yang namanya prakiraan bisa saja meleset, bahkan berbalik arah 180 dearajat. Dalam pertandingan sepak bola, bukan suatu hal yang mustahil, tim yang tidak diperhitungkan bisa mengalahkan tim yang diunggulkan.